Selasa, 09 April 2013

Makam Patih Rojoniti, Adik sekaligus Patih Ki Ageng Mangir Wanabaya di Poncosari Srandakan Bantul.

Keletakan

Makam Patih Rojoniti secara administrative terletak di Dusun Cangkring, Kalurahan Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Propinsi DIY.

Kondisi Fisik

Makam Patih RojonitiMakam Patih Rojoniten merupakan makam dengan keletakan lebih tinggi dari dataran tanah di sekitarnya. Bahkan makam ini posisisnya juga lebih tinggi daripada jalan berasapal yang terletak persis di sisi utaranya. Kompleks makam ini tampaknya memang dibuat lebih tinggi dari tanah di sekitarnya. Hal ini bisa dilihat dari pondasi yang berdenah persegi yang sekaligus difungsikan untuk dinding/tembok guna menahan tanah yang diisikan ke dalamnya. Pondasi ini sedikit menjulang dari tanah di sekitarnya dengan ketinggian sekitar 1-2 meter di sisi utara (dekat jalan aspal). Sementara sisi yang kelihatan demikian tinggi terletak di sisi selatan (sekitar 2-4 meter).Luas makam Patih Rojoniti sekitar 9 m x 10 m. Nisan makam Patih Rojoniti terbuat dari potongan-potongan batu andesit yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan batu nisan.
Makam Patih RojonitiNisan makam dari Patih Rojoniti terbuat dari susunan batu putih. Panjang nisan sekitar 160 Cm, lebar 70 Cm, dan tinggi hingga kepala jirat sekita 100 Cm. Di sisi makam Patih Rojoniti juga diletakkan nisan dari istri Patih Rojoniti. Makam istri Patih Rojoniti berukuran lebih kecil daripada makam Patih Rojoniti. Hingga kini kompleks makam Patih Rojoniti tidak digunakan untuk pemakaman umum. Jadi, lebih dikhususkan untuk Patih Rojoniti dan istrinya saja.

Latar Belakang
Sumber setempat menyebutkan bahwa ia adalah patih sekaligus adik dari Ki Ageng Mangir, Dialah yang ditugaskan Panembahan Senopati untuk melawan menewaskan Raden Rangga sebagai balas darah kematian Ki Ageng Mangir dalam kisah Mataram disebutkan bahwa Raden Rangga tewas diluar tembok Mataram oleh seekor naga.Disebutkan bahwa Patih Rojoniti yang berasal dari Mangiran pernah tinggal di sebuah tempat yang sekarang dinamakan Patihan. Nama tempat ini masih berada di wilayah Srandakan, Bantul. Nama Patihan diduga berasal dari nama jabatan Patih Rojoniti. Oleh karena ia menjabat sebagai patih, maka wilayah tempat tinggalnya kemudian dinamakan Patihan.
Makam Patih RojonitiSelain pernah tinggal di Patihan, Patih Rojoniti juga dipercaya pernah tinggal di wilayah yang sekarang disebut Dusun Rojoniten. Tempat ini masih berada di wilayah Srandakan, Bantul. Sekalipun ia pernah tinggal di dua dusun tersebut di atas, namun ia minta dimakamkan di Dusun Ciren jika dirinya meninggal. Tidak ada yang pasti tentang alasan mengapa ia menginginkan hal yang demikian.
Pada masa lalu kompleks makam Patih Rojoniti ini dianggap demikian keramat sehingga ada cerita yang menyatakan bahwa siapa pun yang melintas di sisi makam dengan mengendarai sesuatu (kuda atau kendaraan lain), maka orang tersebut akan jatuh atau celaka. Bahkan binatang yang melintas di atas nisannya pun disebut-sebut akan bisa celaka. Keturunan dari KiAgeng Mangir atau patih Rojoniti umumnya tinggi besar berkulit putih berwajah cantik atau tampan serta berhidung mancung ini dikarenakan Ki Ageng Mangir masih keturunan India utara, salah satu contohnya adalah keturunan almarhum Embah Sastro Suyitno di Cangkring Poncosari Bantul Yogyakarta .