Jumat, 24 Mei 2013

Asal muasal nama Kali Sunter, kisah perjuangan Ki Bagus Wanabaya dari kerajaan Mataram Sultan Agung. Oleh : Hasnan Habib

Penulis di sumber mata air, Banjaran Pucung Cilangkap Tapos Depok
Mata air kali Sunter terletak di kp Banjaran Pucung Cilangkap Tapos Depok berbatasan dengan kampung Cimpaeun Tapos Depok dan bermuara di teluk Jakarta tepatnya didaerah Ancol Jakarta utara, Kali Sunter mempunyai jejak sejarah yang sangat panjang, sejak tahun 1450 saat Sunan Kalijaga diperintahkan untuk berdakwah di Jawa Barat oleh Sunan Gunung Jati dan pertemuanya deng Ki Langkap Kahfidaztu atau Ki Aling diwilayah mata air Kali Sunter Banjaran Pucung Cilangkap Tapos kota Depok, yang terdekat dengan kisah kali Sunter adalah saat Ki Bagus Wanabaya , mata mata dari Mataram dibawah Sultan Agung yang bertugas di wilayah dalam benteng VOC di Batavia, dia selalu menyebut daerah asalnya dari daerah Kaal - Stinker yang dalam bahasa Belanda berarti " Orang miskin yang berbau kentut" nama ini mungkin sangat aneh bagi para penduduk Batavia, tetapi untuk kepentingan intelejen Mataram nama ini menjadi penting karena dengan nama ini intelejen VOC Batavia menjadi tidak peduli dengan daerah Kaal - Stinker, padahal bila mereka tahu pastilah mereka akan menyelidiki daerah yang dijadikan markas mata mata perang Mataram sejak 1620 hingga 1629, bahkan saat perang Mataram - Batavia berakhir dengan tewasnya JP Coen sang gubernur jendral keduanya, kali Sunter masih dijadikan markas besar oleh keturunan keturunan mata mata Mataram diantaranya Raden Panji Wanayasa dan Dewi Sekar Rinonce. Jejak sejarah lainnya adalah kehadiran putra raden Panji Wanayasa yaitu Lie Sun Tek dari istrinya yang keturunan chinese, Lie Suntek yang menjadi salah satu panglima Sultan Ageng Tirtayasa ini membawa harta kerajaan Banten ke wilayah kali Sunter dalam perang VOC - Banten tahun 1682, sebuah perang saudara yang dipicu politik adu domba VOC Belanda. Kini daerah subur ini telah menjadi lapangan golf dan pemukiman masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar