Bagi para guru sepuh ilmu silat, nama Pangeran Pengampun bukanlah
nama yang asing. Tetapi pada saat sekarang mungkin hanya beberapa
perguruan ssaja yang masih mengenalkan sosok legendaris Pangeran
Pengampun. Konon ilmu silat sudah dikenal jauh sebelum agama Hindu dan Buddha
masuk ke nusantara. Dimana dibuktikan bahwa di Nusantara ini (sebut saja
Pulau Jawa), sudah memiliki peradaban yang sangat tinggi. Banyak fosil
manusia tertua didunia ditemukan di daratan pulau Jawa, seperti dimulai
dari pithecantrphus eretus sampai ke Mojokerto soloensis.
Konon di pulau Jawa dalam legenda pernah ada suatu negara atau
kerjaan yang sudah menganut faham monotheos. Yang diapit oleh dua
Samodra yakni Samudra Hindia dan samudra Pasicik. Negera tersebut
disebut negara Hartharanus. Dimana Prabu Heru Cakra sebagai rajanya. Pada
masa ini bahasa resmi kerajaan bernama bahasa Ingsun Sabda yang biasa
disebut dengan akronim Sun-Da. Dipercaya bahwa bahasa Sun-Da adalah
bahasa kerajaan yang dipakai saat itu. Pulau Jawa adalah merupakan
daerah kapital dari kerajaan Hartharanus. Layaknya sebuah bahasa, maka
setiap bahasa memeiliki charakter sebagai sarana untuk berkomunikasi
tulis. Dalam kenyataanya aksara Sun-Da hingga saat ini masih ada dan
dimiliki oleh mereka yang berusaha untuk melestarikan agar tidak punah.
Meski mereka sudah tidak bisa membacanya lagi.
Pangeran Penganpun adalah satu diantara kerabat prabu Heru Cakra yang
namanya tetap hidup sampai saat sekarang. Dimana ilmu yang digelar oleh
Pangeran Pengampun adalah ilmu pengharkatan energi yang berbasis pada
hubungan urat syarat yang berhubungan dengan setiap ruas tulang manusia.
Khususnya Ruas tulang belakang dari mulai tulang ekor sampai dengan
tulang tengkorak. Ilmu tersebut dikenal dengan istilah Gelang Naga
(Gelang tenaga). Konon dinasti Shambala dari Tibet mempelajari ilmu ini
melalui pertukaran budaya pada masa kejayaan Sriwijaya. Yang kemudian
dikenal dengan ilmu Kala Cakra..
Jelasnya bahwa keilmuan Gelang Naga (gelang tenaga) yang
membangkitkan (harkatan /herkaton) energi melalui ring-ring dari
disetiap ruas tulang manusia. Dimana setiap disetiap ring ruas tulang
terhubung dengan urat syaraf yang berhubungan dengan organ organ vital
manusia. Yang dalam pengertianya jika energi ini mengalami hambatan,
maka ada bagian spesifik tubuh yang tidak teraliri oleh energi yang
dirasakan sebagai rasa sakit di organ tersebut yang terasa tidak nyaman.
Masuknya agama Hindhu dan Buddha ke Jawa, menyebabkan keilmuan yang
berasal dari Pangeran Pengampun semakin maju bahkan beredar keluar pulau
Jawa. Namun lafads Pengampun sangat sulit diucapkan bagi orang diluar
Jawa. Sehingga pemujaan terhadapa Pangeran Pengampun hanyalah terdengar
seperti gumanan / lafads yang berbunyi Houm houm houm). Demikian pula
setelah Nusantara dimasuki agama Islam pemujaan terhadap Pangeran
Pengampun disebut sebagai Waliullah wakil Kesatu. Dari sekian banyak
ilmu hikmah yang diajarkan oleh para Wali banyak menyebutkan Pangeran
Pengampun Waliullah wakil kesatu
Sehingga secara jelas bahwa legenda Pangeran Pengampun tetap hidup
dimulai dari zaman Pra Hindu Budha sampai saat sekarang. Sosok Pangeran
Pengampun adalah tokoh yang tidak masuk dalam catatan sejarah dan
namanya hidup dimasyarakat maka beliau menjadi tokoh legenda. Akan
tetapi bagi mereka yang mempelajari ilmu-ilmu hikmah akan menemui sebutan
Pangeran Pengampun waliullah wakil kesatu didalam mantra2 tertentu.
Di tatar Sunda (parahiangan), dipercaya bahwa Pangeran Pengampun
pernah hidup di Bantar Kawung Cianjur Jawa barat. Sedangkan di Jawa
Tengah Pangeran Pengampun dipercaya pernah hidup di masa kerajaan
Hartharnus. Dan dihormati namanya oleh para Wali dengan sebutan
Waliullah wakil Kesatu yang artinya Wakil yang berkaromah yang
berkedudukan diatas para wali.
Kesimpulan sementara: Pertama. Bahwa di pulau Jawa ada bahasa
kesatuan yang disebut Bahasa Sun-da (bahasa Ingsun Sabda). Kedua.
Keilmuan tentang energi berkaitan dengan energi yang memancar / merambat
dari settiap ruas tulang manusia khususnya ruas ruas tulang punggung.
mengalir melalui urat syarat menuju organ organ tubuh yang vital. Ketga:
banyak versi tentang legenda Pangeran Pengampun yang beredar di
masyarakat. Keempat. Negara Hartharanus jika dibaca dari belakang
menjadi Nusantara. Kelima. Dalam spelling orang Barat kata Hartharnus
menjadi Atlantis. Yang dipercaya oleh orang Barat sebagai benua yang
hilang dan benua yang memiliki peradaban sangat tinggi.