Gambar latar :Danau Jatijajar,Tapos Depok Jawa Barat, diambil Jumat 25 Januari 2013 jam 17.00. Setu ini adalah lokasi makam Raden Panji Wanayasa, Putra Ki Bagus Wanabaya Putra Ki Ageng Mangir - Roro Pembayun, putri kesayangan Panembahan Senopati Mataram
Sabtu, 19 Januari 2013
Ki Ageng Mangir dan Roro Sekar Pembayun mempunyai keturunan di Tapos Depok Jawa Barat
Ki Ageng Mangir adalah tokoh kontroversial dalam sejarah Mataram, Masuknya agama Islam di perdikan Mangir yang dipelopori oleh pemimpinnya, jelas mempunyai implikasi sosial maupun politik baik di Mataram maupun di Mangir sendiri. Terlepas dari itu kenyataan bahwa Roro Sekar Pembayun menikah dan punya anak ternyata disepakati oleh para pemerhati masalah Mangir meskipun dalam versi yang berbeda beda, Kalaupun sekarang kami mengklaim bahwa kami dari keturunan Mangir - Pembayun itu bukan karena kami mengaku -aku atau hendak meninggikan gengsi, justru kami ingin kesalah-pahaman persepsi tentang Ki Ageng Mangir bisa diperjelas. Maka trah kami tidak menyambung-dirikan dengan kerajaan Mataram ataupun keningratan, karena memang Ki Ageng Mangir selalu merendahkan diri, maka ketika Pembayun menawarkan suatu kesepakatan tentang nilai keislaman, kalbu seni dan olah fikir Ki Ageng Mangir segera mengisyaratkan tentang sebuah kebenaran yang harus diikuti bahkan dengan taruhan nyawa. Itulah yang membuat keturunan Mangir tetap eksis di mana mana khususnya di wilayah Tapos Depok, karena memang trah Mangir di Depok cukup banyak peninggalan makam yang berkaitan dengan pergerakan pasukan kecil Roro Pembayun yang berkolaborasi dengan Pangeran Jayakarta dalam memerangi Batavia - VOC antara tahun 1618 - 1629 yang diteruskan dengan perjuangan Panjiwanayasa membantu Pangeran Purbaya di Jatijajar Depok pada tahun 1682 - 1700.Foto : Pembayun (Basuki Abdullah, dilukis di sebuah pesanggrahan di Tapos) dan Makamnya di kramat Kebayunan Tapos Depok Jawa Barat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
mengesankan
BalasHapus