Perjuangan Lie Suntek dalam perang Batavia - Banten 1682 cukup berat, demi menyelamatkan harta karun kerajaan Banten yang juga diincar oleh pasukan khusus VOC dan Sultan Haji, maka denga cara berkamuflase Lie Sun tek menuju kearah padepokan Jatijajar milik ayahnya Raden Panji Wanayasa, disanalah dia meminta saran berkaitan dengan keberadaan harta karun tersebut, atas saran Panji Wanayasa harta karun tersebut dipendam diwilayah Tuk Pitu, atau tujuh mata air disekitar Lemah Dhuwur bekas petilasan Ki Langkap Kahfiddatu, dikolasi inilah pasukan Lie Suntek menyimpan dan menyembunyikan harta milik kerajaan Banten. Makam Lie Suntek berada disekitar mata air kali Sunter di Banjaran Pucung Cilangkap Tapos Depok. Konon nama Kali Sunter berasal dari sebutan Lie Sun Tek ini.
Gambar latar :Danau Jatijajar,Tapos Depok Jawa Barat, diambil Jumat 25 Januari 2013 jam 17.00. Setu ini adalah lokasi makam Raden Panji Wanayasa, Putra Ki Bagus Wanabaya Putra Ki Ageng Mangir - Roro Pembayun, putri kesayangan Panembahan Senopati Mataram
Minggu, 20 Januari 2013
Ki Ageng Mangir : Jejak Lie Sun Tek atau Santri Bethot, Panglima Banten 1682 di Cilangkap Tapos Depok
Perjuangan Lie Suntek dalam perang Batavia - Banten 1682 cukup berat, demi menyelamatkan harta karun kerajaan Banten yang juga diincar oleh pasukan khusus VOC dan Sultan Haji, maka denga cara berkamuflase Lie Sun tek menuju kearah padepokan Jatijajar milik ayahnya Raden Panji Wanayasa, disanalah dia meminta saran berkaitan dengan keberadaan harta karun tersebut, atas saran Panji Wanayasa harta karun tersebut dipendam diwilayah Tuk Pitu, atau tujuh mata air disekitar Lemah Dhuwur bekas petilasan Ki Langkap Kahfiddatu, dikolasi inilah pasukan Lie Suntek menyimpan dan menyembunyikan harta milik kerajaan Banten. Makam Lie Suntek berada disekitar mata air kali Sunter di Banjaran Pucung Cilangkap Tapos Depok. Konon nama Kali Sunter berasal dari sebutan Lie Sun Tek ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar