Gambar latar :Danau Jatijajar,Tapos Depok Jawa Barat, diambil Jumat 25 Januari 2013 jam 17.00. Setu ini adalah lokasi makam Raden Panji Wanayasa, Putra Ki Bagus Wanabaya Putra Ki Ageng Mangir - Roro Pembayun, putri kesayangan Panembahan Senopati Mataram
Ki Ageng Mangir dan Trah : Perjuangan Utari Sandijayaningsih dalam serbuan Mataram ke Batavia 1629
Dibantu oleh
Asisten JP Coen , Wong Agung Aceh, Nyi Utari yang saat itu menjadi
penyanyi klub perwira VOC membunuh JP Coen pada dinihari tanggal 20 September
1629 dengan racun arsenikum dalam minuman sang Gubernur Jendral,
kemudian ia memenggal kepala dan menyerahkannya pada Wong Agung Aceh (wali Mahmudin)
yang kemudian melarikannya keluar benteng. Kepala JP Coen kemudian
diterima oleh Tumenggung Surotani dan Bagus Wanabaya untuk dibawa ke
Mataram Plered dibawah komando Panembahan Juminah untuk dipersembahkan kepada Sultan Agung. Sultan Agung pribadi memerintahkan agar kepala itu diawetkan dan
kelak dikuburkan ditengah tangga ke makam Sultan Agung. JP Coen tewas
karena kelengahan dan kehilangan kewaspadaan karena terpukul kematian
istri dan anaknya tanggal 16 September 1629 atau 4 hari sebelum JP Coen
tewas, apakah Nyi Utari berperan dalam tewasnya istri dan anak JP Coen?
yang jelas Nyi Utari adalah sahabat karib Eva Ment, istri JP Coen.
Intrik dalam benteng Batavia ini dirancang cermat oleh Ki Lurah Bagus Wanabaya
yang mempertaruhkan keselamatan Nyi Utari Sandi Jayaningsih anaknya,
operasi intelejen ini dilaksanakan terinspirasi cerita saat Roro Pembayun, sang
ibunda menjadi penari jalanan dalam upaya Mataram Kotagedhe menaklukkan
kerajaan Mangir 50 tahun sebelumnya. Kini jasad sang pahlawan Nyi Utari
Sandijayaningsih terbaring damai bersama jenazah Wong agung Aceh yang
menjadi suaminya di keramat Tapos yang terkenal dengan keramat Wali
Mahmudin, dinaungi oleh pohon Sengon Buto yang tumbuh miring merunduk
seolah menghormati tuannya, Pohon Sengon buto besar bergaris tengah 2 meter
itu menjadi saksi sebuah episode bisu perjuangan besar pahlawan Tapos
Depok . Foto Foto dalam cerita ini : 1. Raja Mataram Sultan Agung Hanyakrakusuma, raja Mataram, pemberi perintah resmi Ekspedisi Kolodhuto 1,3 dan 3 yaitu perintah untuk menghancurkan kolonial VOC Belanda di Batavia pada tahun 1628 - 1629. 2. Eva Ment, istri Gubernur Jenderal VOC Jaan Peters Zoen Coen, meninggal akibat keracunan16 September 1629, bagian dari intrik pembunuhan JP Coen. 3, Jaan Pieters Zoen Coen, Pendiri kota Batavia ( Jakarta sekarang) Gubernur Jenderal VOC ke 4, Meninggal 20 September 1629, kepalanya ditebas oleh golok Nyimas utari Sandijayaningsih dibantu Ki Bagus Wonoboyo dan Wong Agung Aceh (Wali Mahmudin), Kepala itu dibawa ke Mataram Pleret, kelak dimakamkan dibawah tangga Makam Sultan Agung di Pajimatan Imogiri Yogyakarta pada tahun 1645 . 4. Nyimas Utari Sandijayaningsih, putri Ki Bagus Wanabaya, prajurit sandi andalan Mataram yang berkedudukan di Tapos Depok Jawa Barat. Salah satu pahlawan perempuan asli dari Tapos Depok yang bergerak langsung di garis belakang pertahanan lawan. Benteng Batavia dan cafe perwira VOC adalah palagan tempurnya.Jenazahnya kini dimakamkan di kampung Tapos Depok Jawabarat, ditandai dengan pohon sengon yang melengkung seakan merunduk menghormat pada sang pahlawan melawan kolonial Belanda di Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar